LPI HIDAYATULLAH- Khotmul Qur’an dan imtihan SD Islam Hidayatullah Semarang berjalan lancar pada Sabtu, 18 Maret 2023 di Mushola SD Islam Hidayatullah, pukul 07.00 WIB- selesai.
Total sebanyak 166 siswa mengikuti khotmul Qur’an dan imtihan metode UMMI tartil dan tahfidz juz 30, 1,2,3, dan 5.
Peserta khotmul Qur’an dan imtihan metode UMMI merupakan siswa-siswi dari SD Islam Hidayatullah 01 dan SD Islam Hidayatullah 02. Pesertanya meliputi Mumtaz (34 orang), tartil ( 93 orang), tahfidz juz 30 (46 orang), tahfidz juz 1 (18 orang), tahfidz juz 2 (7 orang), tahfidz juz 3 ( 1 orang) dan tahfidz juz 5 (1 orang).
Kepala Sekolah SD Islam Hidayatullah 01, Ibu Robiah Peni Raharjanti S.Si mengaku bangga dan bersyukur atas keberhasilan anak-anak yang berhasil lolos ujian munaqosyah. Beberapa diantaranya bahkan mendapat nilai sempurna.
“ Alhamdulillah, dari hasil munaqosyah yang kita selenggarakan bulan Februari 2023, 166 putra-putri kita lulus semua. Ada 34 putra-putri kita yang lulus dengan nilai mumtaz (mendapatkan nilai sempurna). Kegiatan ini tentu sebagai momentum untuk mewujudkan rasa syukur kepada Allah SWT,” tuturnya saat memberikan sambutan.
Lanjutnya, pelaksanaan ujian tartil dan tahfidz Al- Qur’an ini sebagai tolok ukur bagi siswa untuk mencapai standar mutu lulusan SD Islam Hidayatullah yakni menjadikan generasi cinta Al- Qur’an.
“Salah satu standar kurikulum SD Islam Hidayatullah adalah cinta Al- Qur’an dan standar mutu lulusan disini kita jabarkan menjadi 3 indikator . Pertama adalah tartil membaca Al-Qur’an ( menggunakan metode UMMI), yang kedua diharapkan hafal juz 30 ( bahkan ada yang sudah melebihi target menghafal juz 1,2,3,4,5). Sedangkan indikator ketiga anak-anak diharapkan bisa istiqomah dalam membaca Al- Qur’an,” tambah beliau.
Mendukung pernyataan Bu Peni, Ketua Yayasan Abul Yatama, Habib Umar mengingatkan pada siswa agar ilmu Al- Qur’an yang telah hafalkan tidak hanya sekedar dibaca. Akan tetapi, anak-anak diharapkan mampu menerapkan bacaan Al- Qur’an mereka.
“ Pembelajaran Al- Qur’an untuk anak-anak kita dari SD-SMA tidak hanya semata-mata dibaca. Tapi bagaimana bisa memahaminya. Bahkan bacaan sholatnya,” tutur beliau saat memberikan sambutan.
Usai sesi sambutan berlangsung, masuk acara inti yakni imtihan. Acara ini dipandu langsung oleh Ustadz dari UMMI Foundation Surabaya.
Imtihan merupakan proses tanya jawab seputar tartil (perlahan dan jelas), fashohah (kefasihan ucapan), ghorib (bacaan yang tidak seperti biasanya), tajwid (hukum dalam membaca Al- Qur’an), dan hafalan.
Dalam sesi ini, peserta tahfidz dan tartil dipilih secara acak dan diminta menunjukan hasil hafalan suratnya kedepan publik, sesuai juz Al- Qur’an mereka masing-masing.
Sedangkan khusus pertanyaan ghorib telah disediakan slide peraga ghorib. Disini wali siswa diminta memilih halaman yang diinginkan, kemudian siswa ditugaskan untuk membaca ayat halaman tersebut dan menjelaskan ada pelajaran/ilmu tajwid apa yang ada pada ayat tersebut.
Haru biru menyelimuti suasana khotmul Qur’an dan imtihan. Seluruh peserta pun diminta menghampiri orang tua/wali mereka masing-masing untuk meminta doa. Para orang tua tampak menahan tangis tatkala melihat kemampuan anak-anak mereka dalam menghafal Al- Qur’an.
Acara selanjutnya adalah penyerahan bunga bagi guru-guru SD Islam Hidayatullah. Ini sebagai bentuk penghormatan pada guru-guru Al- Qur’an tentunya yang telah mengajarkan ilmu Al- Qur’an sehingga anak-anak bisa berprestasi seperti ini.
Diakhir acara, diadakan pembagian sertifikat bagi seluruh peserta khotmul Qur’an dan imtihan yang diberikan langsung oleh Direktur LPI Hidayatullah, Ustadz Suprapto H Setiawan, S. Ag.***
