LPI HIDAYATULLAH- Bulan Muharram merupakan bulan yang mulia dan penuh keberkahan. Di bulan Muharram ini, umat islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan ibadah. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW: “Sesungguhnya Muharram adalah bulannya Allah yang di dalamnya tepat menjadi hari bertaubat umat Islam atas dosa-dosa yang terdahulu”. (HR. Imam Nasai)
Salah satunya amalan yang dianjurkan adalah puasa Tasua dan puasa Asyura. Ya, puasa Tasua dan puasa Asyura merupakan puasa sunnah yang memiliki banyak keutamaan dibandingkan puasa sunnah lainnya. Beragam hadist-hadist Nabi Muhammad SAW juga dengan jelas menyebutkan keutamaan yang akan diperoleh umat Islam apabila dengan niat ikhlas menjalankan puasa sunnah di bulan Muharram.
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
“Sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu bulan Muharam. Dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR Muslim)
Nah berikut adalah pengertian, keutamaan, niat puasa Tasua dan puasa Asyura lengkap dengan hadistnya.
A. PENGERTIAN PUASA TASUA DAN ASYURA
Puasa Tasua: puasa Tasua merupakan puasa sunnah yang dilakukan pada hari kesembilan dari bulan Muharram. Jadi, puasa Tasua adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 9 Muharram. Dan di tahun 2023 ini puasa tasua jatuh pada hari Kamis 27 Juli 2023.
Puasa Asyura: puasa Asyura adalah puasa sunnah yang dilakukan pada hari kesepuluh dari bulan Muharram. Jadi puasa Asyura dilakukan pada tanggal 10 Muharram. Dan di tahun 2023 ini, puasa Asyura jatuh pada hari Jumat 28 Juli 2023.
B. KEUTAMAAN PUASA TASUA DAN ASYURA
KEUTAMAAN PUASA ASYURA
- Penghapusan Dosa Selama Satu Tahun
Rasulullah SAW bersabda: “Puasa pada hari Asyura menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim).
Terkait dengan dosa yang dimaksud dalam hadist tersebut, maka Imam Nawawi menjelaskan dalam kitab Al Minhaj syarah Sohih Muslim Ibnu Hajar, bahwa dosa yang dimaksud adalah dosa kecil. Adapun hutang piutang, harta orang yang termakan tidak bisa ditebus dengan puasa sunnah bulan Muharram.
Dari Abdullah bin Abbas ra., ia berkata:
“Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW bersegera (shadaq) dalam berpuasa suatu hari yang lebih utama untuk bersegera berpuasa daripada hari Asyura dan bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)
- Sehari Setara 30 Hari Puasa
Puasa Tasua dan Asyura merupakan puasa yang dilakukan di bulan Muharram. Puasa yang dilakukan di bulan Muharram ini akan disetarakan dengan pahala puasa selama 30 hari. Sebagaimana hadist berikut:
“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa’.” (HR at-Thabarani dalam al-Mu’jamus Shaghîr. Ini hadist gharîb namun sanadnya tidak bermasalah).
- Pahalanya Setara 10 Ribu Malaikat
Keutamaan puasa Asyura berikutnya adalah akan pahala setara 10.000 malaikat yang akan diberikan oleh Allah SWT kepada siapapun yang melakukan puasa Asyura. Sebagaimana disebutkan dalam hadist berikut:
“Barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharam), maka Allah SWT memberinya pahala 10.000 malaikat. Dan, barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharam), maka ia diberi pahala 10.000 orang berhaji dan berumrah dan 10.000 pahala orang mati syahid. Barang siapa mengusap kepala anak anak yatim di hari tersebut, maka Allah SWT menaikkan dengan setiap rambut satu derajat. Barang siapa memberi makan kepada orang mukmin yang berbuka puasa di hari Asyura, maka seolah olah ia memberi makan seluruh umat Rasulullah SAW yang berbuka puasa dan mengenyangkan perut mereka.” (HR. Muslim).
KEUTAMAAN PUASA TASUA:
Meskipun tidak ada hadist yang secara khusus menyebutkan keutamaan puasa Tasua. Namun, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam punya keinginan berpuasa pada hari kesembilan (tasu’a)
“Pada waktu Rasulullah dan para sahabatnya mengerjakan puasa Asyura, para sahabat menginformasikan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam bahwa hari Asyura diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani. Maka Nabi bersabda : “Tahun depan Insya Allah kami akan berpuasa juga pada hari kesembilan”. kata Ibnu Abbas, akan tetapi sebelum mencapai tahun depan Rasulullah s.a.w. wafat”. (H.R. Muslim dan Abu Daud).
Hadist lain juga menyebutkan anjuran puasa sebelum puasa Asyura (puasa Tasua)
عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا: صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ
Artinya : “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA dengan status marfu (Rasulullâh bersabda): Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya.” (HR Ahmad).
Dengan demikian, kita melakukan puasa Asyura dengan menambah satu hari sebelumnya yaitu hari Tasua atau tanggal 9 di bulan Muharram. Kita disunnahkan berpuasa selama 2 hari, yaitu tanggal 9 dan 10 Muharram.
KESIMPULAN
Dari hadist di atas, dapat diambil beberapa poin keutamaan puasa Tasua dan Asyura dibandingkan dengan puasa lainnya:
- Puasa Asyura mengikuti contoh Nabi Musa AS, yang berpuasa pada hari itu sebagai rasa syukur atas penyelamatan dari Fir’aun.
- Rasulullah SAW mengamalkan puasa Asyura dan menganjurkan para sahabatnya untuk melakukan puasa (Tasua dan Asyura)
- Puasa Asyura adalah salah satu hari besar dalam Islam yang memiliki nilai historis dan mendalam, yang juga dirayakan oleh umat Yahudi.
- Puasa Asyura memiliki keutamaan khusus, termasuk penghapusan dosa-dosa kecil, seperti yang disebutkan dalam riwayat lain.
C. NIAT PUASA TASUA DAN ASYURA
Berikut niat puasa Tasua dan Asyura:
Niat Puasa Tasua
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatit Tasû‘â lillâhi ta‘âlâ.
Niat Puasa Asyura
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati ‘Asyura lillahi ta’ala
Itulah pengertian dan keutamaan puasa Tasua dan Asyuro lengkap dengan hadist nya. Semoga dengan niat ikhlas menjalankan puasa sunnah ini mampu melebur dosa dan ladang pahala untuk kita. Aamiin.***