Ketika kita diberikan kembali peluang oleh Allah Swt untuk masuk di dalam bulan Ramadhan, ambillah satu waktu, kemudian duduk dan bertafakkurlah. Rasakan seberapa besar karunia dan pemberian yang Allah tidak henti guyurkan kepada kita, kepada para mukminin.


Kita harus tau bahwa pemberian Allah terhadap kita, tentunya akan berbeda masing-masing orangnya. Tidak sama antara yang satu dengan lainnya, dan itu semua bergantung daripada adab-adab kita di dalam bulan Ramadhan. Juga bergantung pada kesiapan diri kita, baik kesiapan dzahir maupun kesiapan bathin di dalam menyambut dan mengisi hari-hari di dalam Ramadhan.


Berapa banyak orang-orang yang berharap masih diberikan kesempatan mencicipi Ramadhan yang indah di atas muka buminya Allah. Kesempatan untuk berlomba mengejar kebaikan dan keberkahan didalamnya. Namun masa mereka telah habis, mereka telah pindah ke alam yang berbeda. Dan keinginan itu hanya sekadar menjadi cita yang tidak mungkin untuk diwujudkan lagi oleh mereka. Dan jika esok adalah kesempatan kita, sudahkah ada tabungan yang menjadikan kita tidak akan menyesal ketika ajal itu datang kepada kita? Sudah siapkah kita dengan ajal yang tidak menentu datangnya kepada kita?


Maka senantiasa ingatlah pesan Baginda Muhammad SAW :

(( اَلْكَيِّسْ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ ))
“Orang yang pandai adalah yang senantiasa menghisab (mengevaluasi) dirinya serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian.”

Artinya, dengan usia mereka yang teramat sangat singkat, mereka berusaha untuk melakukan husnul a3mal (sebaik-baiknya amalan) untuk kehidupan mereka yang kekal kelak di dalam surga Allah SWT.


Lewatilah satu bulan Ramadhan ini dengan penuh kegembiraan. Karena didalamnya Allah begitu memudahkan kita
1. Untuk mendapatkan ampunan
2. Sebab-sebab untuk dihapuskan segala dosa dan kesalahan
3. Allah berusaha untuk membersihkan hati kita daripada noda, karat, dan penyakit-penyakit hati
4. Dan Allah ingin mengeratkan dan menguatkan kembali hubungan antara kita (makhluk) dan Khaliq (Penciptanya).


Lalu pertanyaannya. Dari sekian banyak kebaikan yang telah Allah berikan, dan tentunya masih banyak lagi kebaikan yang tidak mampu untuk kita sebutkan.

“Bagaimakah muamalah kita dengan-Nya?”

Yg sllu berkasih kepada kita tanpa kita meminta. Yg sllu memberi, tanpa kita memohon. Dan sesungguhnya kita-lah yang paling butuh dengan Allah. Di setiap langkah, setiap nafas, setiap detik, setiap kedipan mata. Tidak ada tempat buat kita bersandar yang lebih agung selain kepada Allah Ta’ala.


Kita dihidupkan di dalam dunia yang kita tahu, dunia itu sendiri merupakan hal yang perlu untuk kita waspadai. Begitu banyak tipu daya dan perkara yang membuat kita menjadi hamba yang ghaflah (lalai). Sungguh celaka orang-orang yang saat mereka diberikan kesempatan untuk hidup di dunia, tempat untuk mereka mengenal siapa Tuhannya, namun mereka lebih memilih jalan untuk mengikuti syahwat mereka dan mengumpulkan dunia. Padahal ketika kita berpikir dengan akal yang sempurna, semua itu tidak akan pernah ada maknanya. Dunia dan isinya tidak pernah memberikan kemanfaatan abadi kepada kita.


Jika kita mengikuti syahwat dan mencintai dunia, maka jadilah kita hamba syahwat dan hamba dunia. Sedangkan kita harus sadar, hakikat diri adalah hamba Allah Ta’ala, bukan hamba selainNya.

حَيَاةُ الدُّنْيَا زَمَانً قَلِيْلٌ جِدًّا قَلِيلْْ – وَ وَقْتًا قَصِيْرًا جِدًّا قَصِيرْ
“Kehidupan dunia (beserta isinya) berada pada masa yang teramat singkat, dan pada waktu yang teramat pendek.”


Dan dikatakan, jika seorang hamba mengetahui harga atau kadar dari setiap nikmat yang Allah berikan, maka ia akan menghabiskan umur kita seluruhnya hanya untuk bersyukur kepada Allah SWT.

(( وَ إِنَّ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللَّهَ لَا تُحْصُوهَا ))
“Dan apabila engkau mencoba untuk menghitung daripada nikmat Allah, seumur hidup pun engkau tidak akan pernah bisa untuknya.”


Terlebih di dalam bulan Ramadhan, yang mana hari-harinya merupakan:
– Hari Tashfiyah (hari pensucian hati, akal dan bashirah kita)
– Hari Tarqiyyah (hari dimana saat kita menyuguhkan adab yang baik, maka setiap saatnya kita akan diangkat pada kedudukan yang lebih tinggi di sisi Allah Ta’ala)
– Hari Tashihul Wijhah (hari dibenahinya penghadapan kita kepada Allah)
– Hari Nailul Darajah (hari pencapaian derajat yang pantas untuk kita di sisi Allah Ta’ala)


Teringat daripada kisah Syekh Muhammad Al-Majdub. Setiap kali masuk ke dalam awal bulan yang baru, Ayahnya memanggil Beliau kemudian meminta kepadanya untuk dibawakan Al-Qur’an. Ketika saat menyerahkan Al-Qur’an kepada Ayahnya, tidak dilepaskan oleh Ayahnya, kecuali sang Ayah sambil berkata “Wahai Muhammad, berjanjilah kepadaku sesuai dengan isi yang ada di dalam kitab Allah ini, bahwasanya engkau tidak akan bermaksiat kepada Allah Ta’ala di bulan ini.” Dan memang jelas perintah di dalam Al-Qur’an adalah untuk tidak bermaksiat kepada Allah SWT. Sesaat Syekh Muhammad diam, tidak menjawab dan berpikir bahwa satu bulan bukanlah waktu yang lama. Lalu Syekh Muhammad menyetujuinya. Maka kemudian Beliau menjalankan waktu satu bulan itu dengan meninggalkan berbagai macam kemaksiatan karena ia telah berjanji dengan Ayahnya di atas Al-Quran.


Sempurna satu bulan, Beliau melapor kepada Ayahnya bahwa ia telah menunaikan janjinya. Dan kembali, Ayahnya meminta Beliau berjanji. Begitu setiap datangnya awal bulan, hingga akhirnya dia telah terbiasa hari-harinya tidak melakukan kecuali ketaatan. Sampai kemudian Syekh Muhammad berkata, “Sejak saat itu sudah tidak ada lagi janji-janji, sejak aku terbiasa, maka terbuka bagiku pintu yang menyambungkan antara diriku dengan Baginda Muhammad sampai bahkan aku bisa melihatnya dalam keadaan nyata bahkan sampai seluruh daripada gerak gerikku berdasarkan daripada perintah Nabi Muhammad SAW.”


Sungguh kenikmatan yang begitu agung dan indah, yang mana ini tidak diraih dengan sesuatu yang ringan, namun membutuhkan ijtihad dan kesungguhan luar biasa. Maka semoga Allah mentaufiqkan kepada kita agar bisa bersungguh-sungguh kepada Allah SWT sehingga kita pantas untuk diberikan hadiah yang besar dari sisi-Nya..

Wallahu a3lam bishowab..

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

error: Content is protected !!